Joko Sibuk Memproteksi Dengan Mengatakan Pasar Domestik Tidak Di
dominasi Oleh Pihak Asing
Kandidate
Presiden Indonesia Joko Widodo berbicara saat debat di sebuah telivisi dengan
lawannya Prabowo Subianto di Jakarta, 15 Juni 2014. Joko mengatakan dalam debat
ke kedua bahwa pasar domestik seharusnya tidak di dominasi dengan pihak asaing.
( Rueters Photo/Beawihatra)
Jakarta : Kandidat presiden Joko Widodo telah
menampilkan proteksinya dan garis nasionalis ketika telah merespon untuk menjawab
pertanyaan Prabowo Subianto tentang bagaimana Indonesia harus memposisikan
dirinya ketika menetapkan Asean Economic Community di tahun 2015.
"Pemerintah
Indonesia harus, menjadi lapisan pertama. Semua pasar domestik harus tidak
di dominasi dengan pihak asing." Ungkap Joko. Ia menambahkan bahwa pemerintah akan menolong dengan
ketangguhan aturan regulasi tingkat atas untuk produk asing untuk memasuki
pasar Indonesia."Ini adalah faktor untuk wajah kita tahun depan."
Joko
kemudian mengatakan tentang diskriminasi dengan hati-hati terhadap pihak asing
ketika mereka datang untuk masalah izin usaha.
Seperti
untuk masalah perizinan, kita akan memudahkan dan proses investor lokal lebih
cepat. Mereka yang dari luar negeri, akan lebih di halangi untuk sebuah
pencegahan. Saya tidak mempunyai hal itu untuk
memberi instruksi gamblang. Kita
akan memiliki hal tersebut dengan cara ini" Ungkap jokowi." Kita akan
terbuka, tetapi dengan diam-diam, kita akan
membangun lagi regulasi kita."
Meskipun
Joko percaya ekonomi Indonesia adalah dalam permorma baik dan pengusaha
Indonesia memiliki kemampuan untuk mengelola untuk membuat banyak terobosan
untuk menembus pasar asing. usaha untuk mendorong dari proteksi adalah wajib.
Di sana
seharusnya regulasi yang dibuat menghalang-halangi jadi akan tidak mudah datang di pasar kita. Ungkap Jokowi.
Dengan
menganggap pertanyaan Prabowo mengenai apakah Indonesia harus meninjau kontrak
dengan investor asing, bahwa mungkin menempatkan negara dalam sebuah kerugian.
Jokowi mengatakan " Kita harus menghormati semua kontrak yang sudah di
tanda tangani/disepakati. Tidak hanya semua itu saja kita rubah dengan
tiba-tiba." tuturnya.
Joko
menyoroti mengenai kepedulian terhadap kontrak yang sudah ada sangat penting untuk mempertahankan keyakinan baik untuk
investasi di Indonesia.
Tetapi
ketika semua kontrak tersebut sudah habis masa waktu nya, sesungguhnya kita
kalkulasi. Apakah kita akan mengambil aset kita atau tidak, salah satu hal
tersebut adalah melalui SEO { State Owned Enterprises } ( penguasa/direktur
perusahaan) atau semua perantaraannya. Tetapi saya ingin untuk menekankan bahwa
hanya apabila konstitusi mengatakan suka, semua sumber daya alam, adalah
seharusnya sudah digunakan untuk
kesejahteraan masyarakat umum."
Aldian
Taloputra, pengamat ekonomi di Mandiri Sekuritas mengatakan ada beberapa ketidak jelasan dalam
banyak tanggapan Joko.
Untuk
masalah investasi, itu adalah suatu topik yang sangat sensitif," dia
mengatakan. "Saya pikir kita masih bisa melihat realitas beberapa negara
melakukan pemikiran yang sama [ membuat
hal itu lebih sulit untuk investasi pihak asing di setiap negara].
Tetapi Jokowi tidak menjadi bersih terhadap apa saja jenis batas yang ia harus bawa jika itu terjadi.
Ini merupakan pertanyaan yang bagus untuk melihat apa yang menjadi pendirian
kandidat terhadap pihak asing dalam penetapan Asean Economic Community."
Sementara
itu, Prabowo tidak mengeluarkan suara terhadap pendirian dalam hal tersebut, melalui
hal ini. Saya pikir pertanyaan harus sudah juga di tanyakan kepadanya
{Prabowo}." Aldian mengatakan. Dan saya pikir, mungkin Apa yang Jokowi sedang coba untuk mengatakan
negara harus menjadi lebih bijaksana
dalam menyambut pihak asing datang di Negara Indonesia."
Hm...Semoga Info nya bermanfaat ^_^....Sekalian juga buat latihan...Monggo komentarnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar