Jumat, 28 Maret 2014

My Advantures in Japan and Singapore


Berawal dari sebuah mimpi ternyata hal itu bisa menjadi kenyataan. Hal ini yang sudah ku alami ketika membangun mimpi ketika SMA dulu di kamar. Menempelkan gambar Naruto, salah satu manga yang menjadi favoritku sampai sekarang dan berharap bisa mengunjungi negara tempat manga tersebut dibuat. Alhamdulillah berkat mimpi itu aku bisa mengunjungi negeri Sakura Jepang.




Dalam kegiatan UNESCO BKK yang bekerja sama dengan Universitas Hyogo Jepang dan lembaga Etnik Jepang serta UNESCO CLUB Sendai-Japan akhirnya tanggal 14 Agustus 2012 aku menginjakkan kaki dinegeri tirai bambu, Jepang.



Bisa dibayangkan, ketika pertama kali aku sampai di Jepang. Rasa syukur selalu tercurahkan kepada Allah SWT. Selain itu dukungan temen-temen dan Kampus yang juga sudah mensponsori keberangkatan ku, tak terhitung terima kasih yang ingin diucapkan.

Kegiatan yang kujalani selama di Sendai dimulai dari tanggal 16-19 Agustus 2014. Namun persiapan nya bener-bener menguras tenaga. Mulai dari mencari sponsor, bantuan dana tambahan kepada perusahaan hingga capeknya untuk persiapan bahan yang akan dipersentasikan saat kegiatan berlangsung.

Alhamdulillah, semuanya terlaksana dengan baik berkat kuasa allah SWT. Selain belajar mengenai budaya jepang yang sangat tepat waktu. Disana, Juli belajar bagaimana kita bisa berani melatih diri untuk berani berpendapat, apapun itu selagi positif, sampaikan. Percayalah orang akan menghargai apa yang kita ucapkan.

Mempelajari mengenai sistem negara jepang dalam menanggulangi bencana alam, terutama pasca tsunami memang patut di acungi jempol. Indonesia butuh bertahun-tahun untuk bisa membersihkan provinsi Aceh dan Sumbar dari bencana Tsunami dan Gempa Bumi. Jepang yang penduduknya mayoritas 1/4 dari jumlah penduduk indonesia bisa mengatasinya kurang dari 1 tahun.

Tapi, tetap bangga sama Indonesia, dibalik itu semua indonesia kaya akan budaya serta ragam bahasa. Coba bayangkan orang indonesia seperti orang jepang semua, mungkin angkot sudah mulai tergusur, masyarakat lebih suka game elektronik dari pada main petak kumpet. Bahkan, seni dan budaya Indonesia akan semakin tergerus zaman.

Namun, Juli berharap yang terbaik untuk Indonesia. Setidaknya sebagai anak bangsa dapat berkontribusi dalam memajukan bangsa. Salah satunya berani belajar bersama negara maju seperti Jepang untuk nantinya ilmu yang didapat digunakan untuk membangun Indonesia.

Hal yang paling unik ketika di jepang adalah bisa melaksanakan sholat Idul Fitri di mesjid Sendai-Jepang. Bisa dibayangkan mesjid yang berukuran sebesar musholla harus menampung ratusan orang. Namun, itu tidak mematahkan semangat kami para delegasi Indonesia untuk melaksanakan sholat ID walaupun dalam masa kegiatan.

Berhubung comite dari panitia memberikan izin akhirnya kami dari rombongan delegasi Indonesia berangkat ke Mesjid Sendai yang jarak nya dari Espol Miyagi, tempat berlangsungnya kegiatan memakan waktu 45 menit naik Bus.

Namun semuanya terbayarkan ketika melihat kebahagian umat muslim setelah melaksanakan sholat ID di mesjid Sendai. Kami diberikan susu, manisan, kue bahkan dipeluk oleh muslim lain yang pada saat itu juga sholat bersama. Mereka pada umumnya berasal dari Arab, India dan Eropa.

Semua perjuangan itu akhirnya terbayarkan dengan perolehan sertificate Internasional dari UNESCO.BKK sebagai International Delegation for Loking Beyond Disaster 2, 16-19 Sendai-Japan. Pada saat itu kebetulan yang dari Universitas Riau ada 3 orang. Bang teguh, Ahmad dan Juli. Bisa bergabung dan berpetualang bersama mereka memang pengalaman yang berharga.

Tahun ini, Juli melanjutkan lagi petualangan ke negeri patung singa yang biasa orang kita bilang Singapura. Mungkin karena itu juga kali nama negaranya berawalan Singa karena ikon negaranya ya patung singa yang berekor seperti duyung singa...He...he...Melalui kegiatan Asian Youth Energy Summit 2014 di National University Singapore aku berpetualangan lagi.

Berangkat sendiri, tanpa ada teman satupun dari pekanbaru, bahkan sumatra. Ternyata hanya sendiri saja. Tapi tetap semangat dan gak buat nyali ciut buat tetap maju. Dengan dukungan doa dari Ortu dan Keluarga serta bantuan dana dari FISIP tercinta akhirnya aku berangkat ke negeri patung singa,,,,SINGAPUR.

Bisa dibilang pengalaman yang sangat berharga belajar bersama teman-teman yang berbeda budaya, bahasa dan adat kehidupan. Point penting yang ku ambil adalah mereka belajar untuk terus berusaha membangun negara mereka. Seperti ketika aku membaca tulisan yang ada di BUS kampus National University Singapore yang memang menggugah hati buat jadi generasi bermanfaat untuk Indonesia.

Kata-katanya sederhana " LIFE TAKEN OF A NEW DIRECTION WHEN YOU TEACH,  TEACH YOU CAN MAKE A DIFFERENCE". Sederhananya, selagi kita bisa berbagi ilmu lakukan lah maka engkau akan membuat sebuah perubahan. Hm, memang bahasa inggris Juli masih belepotan ta
pi tetap semangat kok buat belajar karena ilmu itu gak bakalan ada habisnya kalo kita terus melakukan dengan ikhlas dan sabar serta syukur kepada allah SWT.




Mungkin cukup sekian dulu tulisan nya, semoga bermanfaat dan bisa memberi motivasi.